Friday, 7 June 2013

Studi: Pekerja Kantoran yang Duduk di Samping Jendela Lebih Bahagia





Pekerja kantoran umumnya hanya bekerja seharian di ruangan dan jarang terpapar sinar matahari. Namun, jika mendapatkan posisi duduk di sebelah jendela, Anda patut gembira. Studi menyatakan bahwa duduk di sebelah jendela kantor membuat Anda lebih bahagia dan lebih waspada.

Menurut para peneliti, duduk di samping jendela kantor pada hari yang cerah dapat membantu melipatgandakan kewaspadaan individu, dibandingkan dengan pekerja yang posisi duduknya berada di tengah ruangan yang hanya diterangi cahaya lampu buatan.

Selain itu, bagi mereka yang memiliki masalah pola tidur, berjalan kaki 30 menit di bawah paparan sinar matahari pagi yang cerah bisa menjadi solusinya. Hal ini karena paparan sinar matahari pagi dapat membantu mengatur jam tubuh dan memastikan Anda mendapatkan kualitas tidur malam yang lebih baik.

Efek ini terutama berpengaruh pada orang tua yang menderita gejala awal demensia. Penelitian menunjukkan bahwa paparan cahaya yang cukup di pagi hari dapat memperbaiki pola tidur dan meningkatkan kemampuan mental mereka hingga 10 persen. 

"Penelitian telah menghubungkan cahaya sebagai pelepas serotonin, yang dikenal sebagai hormon bahagia, yang mungkin menjelaskan mengapa sebagian besar orang menikmati berada di bawah paparan sinar matahari," ungkap ahli neuroscientist dari Oxford University, Russell Foster.

Prof Roster mengatakan pada Cheltenham Science Festival kemarin, bahwa banyak dari kita yang kehilangan paparan cahaya, baik di rumah maupun di tempat kerja. Paparan sinar lampu saja tidak memadai untuk mengatur jam tubuh atau menjaga kita tetap dalam kewaspadaan maksimal. 

Hari yang cerah dengan paparan sinar matahari setara dengan 100.000 lux, yaitu sebuah ukuran kecerahan. Sementara pencahayaan dalam ruangan hanya menyediakan sekitar 300 lux. Prof Foster mengatakan rata-rata orang membutuhkan paparan 1.000 lux untuk mendapatkan manfaat maksimal. 

"Cahaya tidak hanya penting untuk sistem visual. Itu membantu mengatur detektor kecerahan yang mempengaruhi jam tubuh dan banyak aspek kesehatan lain," imbuh Prof Foster.

"Saat terkena paparan 1.000 lux, Anda mendapatkan cahaya yang cukup untuk kewaspadaan penuh. Namun pencahayaan kantor rata-rata hanya menghasilkan 300 lux, sebetulnya kurang dari yang kita butuhkan," lanjutnya.

Prof Foster mengatakan sebagian lansia rentan terhadap kurangnya paparan cahaya, sebab mereka cenderung pergi ke luar dan sensitivitas mereka terhadap cahaya menurun karena usia. Pencahayaan di rumah perawatan khusus lansia juga sering memperparah masalah. Sebuah studi menemukan bahwa pencahayaannya ratusan kali lebih redup dibandingkan dengan sinar matahari. 

"Jika Anda tidak mendapatkan cahaya matahari di siang hari, pastikan Anda keluar dan mendapatkan cahaya matahari di pagi hari. Ini dapat membantu mengatur jam tubuh," ungkap Prof Foster.

"Cahaya matahari memiliki dampak nyata pada kualitas tidur. Semakin baik dan cukup paparan sinar matahari Anda, maka semakin baik kualitas Anda dan Anda akan menjadi lebih fit dan waspada," tegas Prof Foster.

No comments:

Post a Comment