Obesitas dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan seperti diabetes dan penyakit jantung. Untuk mencegah datangnya bahaya, kuncinya adalah mengatur pola makan dan berolahraga. Ternyata kedua hal ini saling berpaut, sebab olahraga ternyata bisa mengusir lapar.
Para ilmuwan dari Murdoch University di Australia dan Amerika merancang sebuah percobaan dengan tujuan mempelajari hormon pengatur nafsu makan yang disebut peptida YY (PYY). Dalam penelitian yang dimuat jurnal Obesitas ini, peserta dibagi menjadi 3 kelompok.
Kelompok pertama adalah kelompok kontrol yang tak berolahraga sama sekali. Kelompok kedua diminta berolahraga selama 1 jam di pagi hari. Terakhir, kelompok ketiga diminta berolahraga singkat tapi sering sepanjang hari, masing-masing dilakukan selama 5 menit.
Para peneliti melihat bahwa 32,2 persen peserta kelompok ketiga merasa lebih puas melakukan 1 - 3 kali olahraga di sore hari dan sekitar 3 - 5 kali di malam hari. Kelompok ini juga mengaku merasa 26,9 persen lebih kenyang, serta lebih kecil kemungkinannya untuk makan berlebihan.
Olahraga yang sebentar namun sering nampaknya lebih efektif untuk menjaga berat badan. Sayangnya, peneliti tidak menemukan adanya perubahan kadar PYY. Namun mereka percaya bahwa bentuk olahraga seperti ini berpotensi membantu orang yang ingin menurunkan atau setidaknya mengendalikan berat badan.
"Meskipun tidak ada perubahan dalam respon hormonal, latihan yang dilakukan sebentar-sebentar namun sering lebih efektif mengurangi persepsi lapar," kata Dr Tim Fairchild dari Murdoch's School of Psychology and Exercise Science seperti dilansir Counsel and Heal, Sabtu (15/6/2013).
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa olahraga dapat meningkatkan konsentrasi hormon pengatur nafsu makan PYY, yaitu memperkuat pengendalian nafsu makan. Tetapi penelitian tersebut hanya terpusat pada beberapa jam pertama setelah berolahraga, tidak sepanjang hari.
No comments:
Post a Comment