Friday, 7 June 2013

Studi: Ini Sebabnya Wanita Lebih Pandai Mengingat Wajah





Sudah menjadi rahasia umum jika wanita lebih mudah mengingat kembali wajah orang-orang yang baru mereka kenal daripada pria, meski tak bertemu dalam kurun waktu tertentu. Menurut sebuah studi baru, hal ini karena mereka menghabiskan lebih banyak waktu untuk mempelajari fitur wajah seseorang yang baru mereka kenal.

Peneliti mengklaim teknik ini dapat membantu meningkatkan daya ingat yang dimiliki seseorang. Studi ini juga dianggap dapat membantu menjawab pertanyaan mengapa sejumlah orang dapat mengingat wajah orang asing dengan mudah sedangkan orang lain dapat melupakan wajah seseorang yang baru mereka kenal dengan cepat.

"Temuan kami memberikan wawasan baru tentang mekanisme di balik daya ingat episodik dan perbedaannya di antara kedua jenis kelamin. Kami menemukan bahwa ternyata wanita lebih banyak mengamati wajah-wajah baru daripada pria, sehingga memberi mereka daya ingat yang lebih kaya dan lebih superior," ujar Jennifer Heisz, peneliti dari Rotman Research Institute, Baycrest Health Sciences dan asisten profesor di Department of Kinesiology, McMaster University.

Untuk studi ini, Heisz bekerja sama dengan David Shore, profesor psikologi di McMaster dan mahasiswa jurusan psikologi, Molly Pottruff.

Dalam studi ini peneliti menggunakan teknologi eye-tracking untuk memonitor bagian wajah mana saja yang diamati partisipan ketika disodori serangkaian wajah yang ditampilkan secara acak di layar komputer, entah itu mata, hidung atau mulutnya. Pada gambar setiap wajah juga dicantumkan sebuah nama dan partisipan diminta untuk mengingatnya satu-persatu.

Kelompok partisipan pertama dites selama satu hari penuh, sedangkan kelompok kedua dites selama empat hari penuh.

"Dari situ kami menemukan bahwa partisipan wanita cenderung terpaku pada lebih banyak fitur wajah yang ditampilkan daripada pria, tapi strategi ini beroperasi sepenuhnya di luar kesadaran si partisipan sendiri. Setiap individu tidaklah mengetahui di mana saja mata mereka terpaku, jadi ini semua ini terjadi tanpa disadari," terang Heisz seperti dilansir Medindia, Jumat (7/6/2013).

Menurut Heisz, implikasinya jadi menarik karena hal ini berarti hampir setiap orang dapat diajari untuk melakukan lebih banyak scanning terhadap wajah orang asing atau hal lain yang berpotensi memperkuat daya ingat mereka.

"Temuan ini juga memunculkan kemungkinan bahwa dengan mengubah pola pergerakan mata maka kita bisa memiliki daya ingat yang lebih baik. Peningkatan kemampuan scanning juga terbukti bisa dijadikan strategi sederhana untuk memperbaiki daya ingat seseorang ketika melihat wajah-wajah orang asing, terutama bagi individu yang mempunyai gangguan daya ingat seperti lansia," tutup Shore.

No comments:

Post a Comment