Wednesday, 26 June 2013

Menaikkan BBM, SBY Presiden Terbaik Indonesia


Tahun 1965 kondisi ekonomi Indonesia memburuk. APBN morat-marit. Kesejahteraan masyarakat memprihatinkan.
 Laju inflasi waktu itu mencapai 650%. Artinya jika situasi itu terjadi sekarang, tiba-tiba harga beras yang Rp.8.000/ Kg menjadi Rp.52.000/Kg.

Untuk mengatasi krisis, pada bulan Desember 1965 Soekarno mengumumkan kebijakan devaluasi nilai rupiah, yaitu Rp.1.000 uang lama menjadi Rp.1 uang baru. Devaluasi zaman Soekarno tidaklah sama maksudnya dengan wacana redenominasi yang diwacanakan sekarang. Devaluasi bukan saja nominal uang yang terpotong, tapi nilainya juga. Artinya kalau seseorang memiliki tabungan di bank 1 juta rupiah dan cukup untuk membeli seekor kambing. Maka setelah devaluasi uang itu tinggal 1000 rupiah. Dan uang yang 1000 rupiah ini, untuk membeli ayam saja tidak cukup.

Kekacauan menjadi-jadi. Rakyat mengamuk. Bank-bank tutup. Orang kaya tiba-tiba menjadi miskin, golongan menengah menjadi lebih miskin lagi, yang memang sudah miskin menjadi teramat miskin. Di mana-mana orang depresi dan bunuh diri. Jangankan yang miskin, konglomeratpun bunuh diri. Bos Bank NISP yang sekarang, Karmaka Surjaudaja. Sebagai salah satu saksi hidup peristiwa ini sekaligus sebagai pelaku. Depresi kemudian mencoba bunuh diri karena kebijakan devaluasi Soekarno. Minum racun tapi nyawanya masih bisa selamat.

Tidak cukup sampai di sana. Pada bulan Januari 1966 Soekarno mengumumkan kenaikan harga BBM. Sebelumnya, Soekarno sudah 11 kali menaikkan harga BBM. Semua bertujuan untuk menyehatkan fiskal, menyelamatkan APBN. Pemuda, pelajar, mahasiswa menggelar aksi besar-besaran. Mereka serentak mengempeskan ban-ban mobil di jalan-jalan seluruh Jakarta. Lalu lintas macet total. Mereka menyerbu Istana Presiden, kantor-kantor kementerian dan lainnya.

Orde lama pimpinan Soekarno tamat. Berganti Ode Baru pimpinan Soeharto. APBN tetap sakit-sakitan. Untuk menyehatkannya Soeharto sedikitnya sampai 18 kali menaikkan harga BBM. Tidak cukup hanya menaikkan BBM. SDA Indonesia di lelang semurah-murahnya. Tambang emas, batu bara, minyak, dll. Sampai-sampai Soeharto rela hanya mendapat bagian royalti 1% dari tambang emas  Freeport. Asal investor mau mengerjakannya.

Naikkan BBM, lelang SDA tidak cukup. Soeharto melangkah lebih jauh lagi. Menumpuk hutang ribuan triliun. Soeharto membuat Indonesia menjadi nasabah empuk bagi IMF, ADB,  Bank Dunia, dll. Saat itu hutang Indonesia menumpuk sampai 65% dari Pendapatan Domestik Brutu (PDB). Bandingkan dengan sekarang. Hutang Indonesia hanya tinggal 24% dari PDB. Pernah di saat masa-masa akhir Orde Baru, Indonesia mencari hutang luar negeri yang begitu besar. Tapi hutang tersebut hanya cukup untuk membayar hutang luar negeri berikut bunganya.

Selanjutnya era Megawati (Pemerintahan BJ Habibie dan Gusdur kita lewatkan saja karena terlalu singkat). APBN tetap sakit-sakitan. Megawati sampai dua kali menaikkan BBM untuk menyehatkannya. Tidak cukup juga hanya dengan menaikkan BBM. Megawati melelang apa yang bisa dilelang. Kekayaan alam seperti ladang gas Tangguh, dilelang ke China hanya denga harga USD 3/mmbtu yang seharusnya USD 16/mmbtu (kerugian negra ditaksir 30 triliun/tahun). Aset-aset negara dilelang. Indosat dan kapal tanker, BCA, Bank Danamon, BII, dll menjadi korban.

Sekarang kita hidup pada zaman SBY. Masih sama juga, APBN sakit-sakitan. Kemampuan fiskal pemerintah kembang kempis. Sampai 4 kali SBY menaikkan harga BBM untuk menyelamatkan APBN.

Ternyata masalah kenaikan BBM hanya masalah klasik yang berulang terus menerus sepanjang sejarah Indonesia. Bukan hal yang istimewa. Hanya saja dari fakta-fakta di atas. Nampak cara SBY jauh lebih baik dalam mengatasinya. Kenaikan BBM tidak perlu ditambah dengan cara ‘merampas’ uang rakyat seperti kebijakan devaluasi ala Soekarno. Tidak perlu menggadai kekayaan alam dan menambah hutang besar-besaran ala Soeharto. Tidak perlu menggadai kekayaan alam dan melelang aset ala Megawati. Dalam hal ini ternyata SBY-lah yang terbaik. Atau kalau keberatan mengatakan yang terbaik, taruhlah SBY bukan yang terburuk diantara presiden-presiden yang buruk itu.

SBY juga sudah berhasil membuat perekonomian Indonesia lebih kuat. Lebih kuat dari zaman Soeharto apalagi zaman Soekarno. Ekonomi yang dibangun Soekarno jelas-jelas gagal. Ekonomi yang dibangun Soeharto ternyata rapuh. Podasinya tidak kuat, bertumpu pada hutang luar negeri dan segelintir konglomerat. Hanya karena krisis ekonomi Asia 1997, ekonomi yang dibangun Soeharto ambruk.

Sedangkan ekonomi yang dibangun SBY sangat kuat dan spektakuler. Dihantam krisis dunia 2008 yang jauh lebih dahsyat dari krisis Asia 1997, masih bisa bertahan. Bukan saja bertahan tapi tetap tumbuh positif (hanya 3 negara di dunia ini yang berhasil menahan laju pertumbuhan ekonominya setelah krisis 2008, yaitu China, India dan Indonesia). Bahkan SBY berhasil membawa Indonesia menjadi negara anggota G-20. 20 negara yang menguasai 90% perekonomian dunia. Singapura dan Malaysia, jangankan masuk G-20, bermimpi saja mereka tidak berani.

Suasembada pangan Soeharto juga semu. Sistem pertanian, perkebunan, dan perikanan yang dibangun Soeharto lemah. Jauh dari standar industri. Maka Indonesia tidak pernah memiliki sawah modern. Meski makanan pokok rakyat indonesia adalah nasi. Maka Indonesia tidak pernah memiliki perkebunan buah-buahan bersekala modern. Meski Indonesia merupakan negara tropis. Maka Indonesia tidak pernah memiliki tambak garam canggih sekalipun, meski Indonesia memiliki garis pantai yang luar biasa panjang.

Yang ada hanya perkebunan-perkebunan modern peninggalan Belanda. Perkebunan yang dibuat atas kepentingan Belanda. Perkebunan teh, karet, kopi, coklat dan sejenisnya. Di penghujung zaman SBY inilah kebutuhan rakyat Indonesia yang sebenarnya mulai diperhatikan. Sawah modern dicetak di Kalimantan. Kebun buah-buahan modern digalakkan. Peternakan sapi besar-besaran dengan metode modern mulai dirintis. Tambak garam dipermodern dengan gerakan membranasi, dan lain-lain.

Apakah SBY presiden yang sudah ideal? Tidak. Masih banyak kekurangan. Terlalu banyak sesuatu yang seharusnya dikerjakan tapi tidak dikerjakan. Pemerataan ekonomi masih menjadi masalah. Tapi saya hanya mengajak kita relistis, tidak tutup mata atas keberhasilan SBY. Tidak menghujat dan menghina SBY secara berlebihan. Seolah-olah SBY setan yang entah datangnya darimana. Apalagi disaat bersamaan kita menyanjung presiden-presiden masa lalu yang seolah-olah jauh lebih berprestasi. Sedangkan SBY tidak ada prestasi apa-apanya.

Setiap generasi hidup pada masanya sendiri. Soekarno misalnya. Terlihat hebat karena hidup pada zaman perang kemerdekaan. Belum tentu akan hebat jika dia memimpin pada masa sekarang. Bayangkan, seandainya Soekarno menjadi presiden sekarang. Mungkin Indonesia sudah dibawa bangkrut, terkucil, dan terbelakang  seperti Korea Utara dan Venezuela.

Atau sebaliknya. Seandainya SBY hidup pada masa perjuangan kemerdekaan. Mungkin Indonesia membutuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk merdeka. Dengan sikapnya yang peragu, lamban, penuh pertimbangan, dan sopan santun tingkat tinggi. Akan menjadi kelemahan yang sangat fatal bagi Indonesia saat itu.

Begitu juga Soeharto. Jika dia menjadi presiden pada masa informasi dan teknologi seperti sekarang ini. Mungkin nasibnya akan sama dengan Presiden Tunisia, Mesir, Libya dan diktator-diktator lainnya. Atau paling tidak dia akan membuat Indonesia perang saudara seperti Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Soekarno mungkin pemimpin terbaik pada zamannya. Begitu juga Soeharto. Silahkan pemimpin yang sekarang dikritisi tapi jangan dihina berlebihan. Seperti kelakuan sekumpulan “generasi sakit” yaitu para komentator detik.com, Kaskus dan sejenisnya, yang hanya bisa mencemooh, menghina dan menghujat.

Biarlah orang tua menyanjung-nyanjung masa lalu. Mereka sudah tua, ingatan mereka lemah, wajar melupakan penderitaan. Kita generasi muda, hidup pada zaman online. Tidak boleh hanya sekedar mengandalkan ingatan. Ingatan kadang menipu, ingatan kadang menjebak kita pada romantisme masa lalu. Tugas kita mencari pemimpin masa depan, tidak baik hidup hanya diisi dongeng-dongeng kemakmuran masa lalu. Yang sebenarnya hanya perasaan. Yang sebenarnya memang hanya dongeng.


Sumber: 

Sunday, 16 June 2013

Acer Bakal Bikin Saingan Google Glass dan iWatch




Semenjak Google merilis kacamata pintar, perusahaan teknologi lain dan ilmuwan dari berbagai negara berlomba membuat gadget yang disebut wearable tech atau gadget yang dipakai di tubuh. Selain kacamata pintar, muncul juga jam tangan pintar, kontak lens pintar dan lain-lain. 

Kini, kabarnya Acer tertarik ikut ambil bagian di ranah wearable tech. Tahun depan, seperti dikatakan President Acer ST Liew, Acer berencana membuat saingan gadget-gadget tersebut. 

"Kami berminat terhadap wearable tech. Saya rasa setiap perusahaan consumer harus memikirkan soal ini. Wearable tech bukan hal baru, hanya saja teknologi dan penggunaannya melebihi apa yang umum di publik saat ini," kata Liew.

Dia menyebutkan, wearable tech bukan masalah 'bagaimana', melainkan 'apa' yang bisa dibuat sebuah perusahaan teknologi untuk memenuhi yang diinginkan konsumen, termasuk dalam hal fungsi, daya tahan baterai dan spesifikasi lain. 

Dengan membuat wearable tech, Acer akan berupaya menyaingi Google Glass atau iWatch. Namun Acer belum bersedia menyebutkan, gadget wearable tech apa yang akan dibuatnya nanti.

Sukses Berkarir Bikin Perempuan Lebih Rentan Kanker Payudara




Bekerja keras untuk mengejar sukses dalam berkarir sudah menjadi gaya hidup kebanyakan perempuan urban masa kini. Kecenderungan ini bukan tanpa risiko, sebab penelitian menunjukkan perempuan yang sukses lebih rentan kanker payudara.

Penelitian yang dilakukan selama 55 tahun membuktikan adanya hubungan antara stres dalam bekerja dengan risiko kanker, khususnya kanker payudara. Makin tinggi jabatan seorang perempuan, makin besar pula risiko kanker yang mungkin akan dihadapi.

Dalam penelitian itu, perempuan usia 30-an tahun yang menempati posisi manajerial di tahun 1970 memiliki tingkat stres yang sama seperti para perempuan karir di masa kini. Dalam posisi yang tentunya dihadapkan pada banyak tuntutan profesional, risiko kanker payudara naik hingga 70 persen.

"Perempuan yang menempati posisi manajerial di tahun 1970-an mengalami prasangka dan diskriminasi karena budaya saat itu menganggap laki-laki sebagai lebih bisa memimpin," kata Dr Tetyana Pudrovska yang memimpin penelitian tersebut.

Di lingkungan kerja yang bias gender, perempuan dengan jabatan tinggi mengalami stres yang lebih tinggi. Diskriminasi dan perlawanan dari anak buah maupun kolega sering muncul karena perempuan sering dianggap tidak lebih layak memimpin dibanding laki-laki.

"Kami meyakini bahwa perempuan masih menghadapi stres semacam ini, dan karenanya peningkatan risiko (kanker) masih teramati hingga sekarang," kata Dr Pudrovska yang dalam penelitian ini melibatkan hampir 4.000 orang, yang pada 1975 seluruhnya berusia 36 tahun.

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker paling mematikan pada perempuan selain kanker serviks. Penyebabnya multifaktor, mulai dari stres, genetik hingga kebiasaan merokok yang secara tidak langsung bisa memicu mutasi pada DNA (Deoxyribo Nucleic Acid).

Perlukah Sesekali Memberikan Susu Formula pada Bayi?




Meskipun Air Susu Ibu (ASI) diketahui memiliki banyak nutrisi dan manfaat penting bagi kesehatan bayi, ibu menyusui saat ini masih sering termakan iklan susu formula. Sehingga banyak yang memilih tetap memberikan ASI, namun sesekali memberi susu formula. Perlukah sesekali memberikan susu formula pada bayi?

"ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, mulai sejak lahir hingga mencapai usia 2 tahun," ujar dr Candra Wijaya, selaku Health Team Coordinator World Vision Indonesia, dalam acara media gathering 'Pemahaman Tenaga Kesehatan Mengenai Kebijakan Menyusui di Indonesia', yang diadakan di Cheesecake Factory Cikini.

Menurut dr Candra, saat ini masih banyak ibu yang sebenarnya memahami apa pentingnya pemberian ASI secara eksklusif dan memiliki kemampuan untuk melakukannya, namun masih ingin memberikan tambahan susu formula. Salah satu faktor penyebabnya adalah maraknya iklan yang ada di media, baik media cetak maupun media elektronik.

"Iklan yang ada selalu menampilkan bagaimana sejahteranya anak yang diberikan susu formula, di iklan tampak lebih sehat.Padahal nyatanya pengaruh susu formula tidak sehebat ASI," lanjutnya.

Iklan susu formula juga seringkali menampilkan bagaimana ilmuwan-ilmuwan baik dari dalam negeri maupun luar negeri menemukan berbagai macam formula baru. Formula ini dikatakan memiliki manfaat yang sangat baik bagi anak. Padahal menurut dr Candra, selama ini produsen susu formula selalu melakukan berbagai cara untuk bisa menyamakan kandungan susu formula agar menyerupai ASI. 

"Seluruh kandungan yang dinyatakan sebagai penemuan baru' tersebut nyatanya sudah ada terlebih dahulu di dalam ASI. Para ibu sebaiknya memperhatikan hal ini," ucap dr Candra.

Selain itu, banyak juga saat ini ibu yang memilih untuk memberikan ASI dan susu formula secara bergantian atau mixed feeding. Padahal pemberian secara bergantian ini justru memberi dampak yang kurang baik terhadap kesehatan bayi. 

"Saya menganjurkan pada para ibu menyusui untuk lebih memilih memberikan ASI secara eksklusif saja selama 6 bulan awal. Kemudian setelah itu berikan makanan pendamping ASI dan tetap berikan ASI jika memungkinkan. Tidak perlu diberikan susu formula," tegas dr Candra.

Kebiasaan Sepele Ini Bisa Bikin Cepat Tua Lho





Walaupun produk anti penuaan sekarang sudah banyak beredar di pasaran, akan lebih baik jika Anda dapat mencegah penuaan dari diri sendiri. Apalagi penuaan tak hanya disebabkan bertambahnya usia lho.


Penuaan dini dapat terjadi jika Anda tidak menjaga kesehatan dengan baik. Dikutip dari Healthy Living:

1. Begadang

Bagi orang muda, begadang lantaran beraktivitas dengan teman-teman ataupun melakukan berbagai kegiatan malam mungkin menyenangkan. Tetapi kebiasaan ini bisa membuat seseorang tampak lebih tua. Kurang tidur dapat menyebabkan timbulnya kantung mata dan mata murung.

"Selain itu dapat juga menyebabkan mata lelah dan pucat," ujar dr Allen Towfigh, seorang ahli saraf dan penyakit tidur yang bekerja sama dengan Weill Cornell Medical Center/New York Presbyterian Hospital.

2. Dendam

Menyimpan dendam juga menjadi salah satu penyebab penuaan. Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Behavioral Medicine from 2005 menunjukkan bahwa kurangnya pengampunan dapat meningkatkan aktivitas saraf.

"Mendendam dapat meningkatkan stres, di mana hal ini akan meningkatkan sejumlah hormon kortisol," kata dr Jennifer Landa, kepala medis BodyLogicMD, sebuah perusahaan anti penuaan. 

Kortisol sendiri berkontribusi terhadap kenaikan berat badan, peningkatan tekanan darah, gula darah dan diabetes.

3. Berolah Raga Hanya Ketika Ingin Kurus

Jika tujuan Anda berolah raga hanya untuk membuang bobot tubuh, itu tidak akan efektif. Banyak penelitian menunjukkan bahwa olahraga teratur dapat membantu mencegah penyakit yang berhubungan dengan usia dan memperpanjang rentang hidup.

Dengan berlatih setiap hari akan membantu menurunkan kadar kortisol dan meningkatkan hormon yang menguntungkan seperti tertosteron. Lakukanlah olahraga selama 30 menit setiap hari sangat direkomendasikan.

4. Makanan Manis

Gula ternyata juga berperan dalam hal penuaan. "Makan makanan yang tinggi gula tidak hanya akan membuat Anda semakin gemuk, tapi juga meningkatkan risiko diabetes dan menyebabkan masalah kulit seperti jerawat dan keriput," jelas dr Jennifer.

Ketika Anda mengonsumsi gula, proses glycation akan terjadi, dimana gula masuk ke dalam aliran darah dan menempel pada protein dan akhirnya membentuk molekul baru yang dapat menyebabkan penuaan. Jadi, sebaiknya pertimbangkan lagi untuk mengonsumsi terlalu banyak makanan-makanan manis.

5. Menggosok Mata

Akibat lelah menatap komputer atau membaca terlalu lama seringkali Anda mulai mengucek-ngucek atau menggosok mata. Menurut dr Dennis Gross, seorang ahli kulit, sebisa mungkin kegiatan ini harus dihindari.

"Menggosok mata dapat memecah kolagen dan elastisitas di seluruh wilayah mata, yang akan menghasilkan keriput dan juga rusaknya kapiler," ujar Dennis. 

Menurut dr Dennis kulit di daerah ini sangat sensitif dan rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari dan kerutan. "Sebaiknya, cobalah untuk menyeduh dua kantong teh hijau dinginkan, kemudian tempelkan pada mata Anda selama 10 menit," saran dr Dennis. 

Selain itu, Anda juga dapat menggunakan krim yang mengandung vitamin K dan D.

6. Tidur dengan Wajah Menghadap Bantal

Siapa sangka hal kecil ini dapat menyebabkan keriput pada wajah? Tidur dengan wajah menghadap bantal secara terus menerus akan membuat Anda terlihat lebih tua.

"Terus menerus menekan wajah ke bantal menyebabkan trauma pada kulit," kata dr Dennis. 

Lalu, seiring waktu trauma ini akan diperparah karena gesekan sarung bantal dan membuat lipatan permanen serta merusak kolagen. Tidur telentang lebih dianjurkan untuk meminimalkan gesekan.

7. Jarang Minum

Kurang cairan jelas memengaruhi kelembaban kulit. Air sendiri sangat penting untuk menjaga kelembaban kulit dan membantu memberikan nutrisi penting pada kulit.

"Air dapat membantu peremajaan kulit dengan cepat. Sebaliknya, dehidrasi akan menyebabkan kulit menjadi kering, kusam, berflek, dan tentu membuat Anda tampak lebih tua," ujar Goodson, seorang nutrisionis.

Studi: Hamil di Usia 40 Tahun Rentan Alami Komplikasi Saat Persalinan





Kehamilan memang menjadi sebuah momen yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu oleh para perempuan. Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa usia ibu saat hamil berhubungan dengan risiko komplikasi saat persalinan.


Menurut sebuah studi terbaru dari Irlandia, perempuan yang hamil saat masih berusia remaja umumnya lebih berisiko untuk melahirkan bayi prematur. Sementara perempuan yang hamil di usia yang tua lebih mungkin untuk mengalami komplikasi.

"Hasil ini telah dikonfirmasi dan dibandingkan dengan apa yang sudah kita ketahui dari studi sebelumnya," ujar Dr Deirdre Murphy, penulis senior studi sekaligus peneliti dari Trinity College, Dublin.

Dr Murphy dan rekan-rekannya meneliti data dari 36.916 ibu yang baru kali pertama melahirkan di salah satu rumah sakit Irlandia antara tahun 2000 dan 2011. Para peneliti kemudian membandingkan proses melahirkan antara ibu yang masih muda dan yang lebih tua. 

Dalam studi ini sekitar 3 persen kelompok termuda atau calon ibu yang menjadi responden masih berusia 17 tahun dan lebih muda; kelompok menengah sebanyak 78 persen merupakan ibu berusia di antara 20 dan 34 tahun; dan kelompok tertua berusia 40 tahun atau di atasnya. 

Hasilnya, secara keseluruhan sekitar 6 persen dari kelompok menengah melahirkan sebelum usia kehamilannya mencapai 37 minggu. Sementara kelahiran prematur pada kelompok termuda terjadi sebanyak 10 persen. Pasalnya, kehamilan dianggap normal jika berlangsung selama 37-42 minggu. 

Untuk operasi caesar, para peneliti menemukan bahwa kelompok termuda paling sedikit melakukan operasi caesar, yaitu hanya 11 persen. Sementara sekitar 54 persen operasi caesar dilakukan oleh kelompok tertua. Dan 24 persennya dilakukan oleh kelompok menengah. 

Selain itu, bayi yang lahir dari kelompok tertua lebih cenderung untuk memiliki cacat lahir dan harus dirawat di unit perawatan intensif neonatal. Dr Murphy yang menerbitkan temuannya dalam BJOG: An International Journal of Obstetrics and Gynecology, mengatakan mungkin ada sesuatu yang bisa dipelajari mengapa remaja lebih sedikit yang melakukan operasi caesar dibandingkan kelompok usia lainnya.

Nyatanya, prosedur operasi caesar diketahui dapat meningkatkan kemungkinan cedera usus atau kandung kemih bagi perempuan dan menempatkan bayi pada risiko masalah pernapasan.

"Jika kelahiran pertama dilakukan melalui persalinan normal, maka kelahiran kedua dan seterusnya bisa lebih aman untuk memilih," ujar Dr Murphy. 

Dr Loralei Thornburg, seorang ahli kandungan di University of Rochester Medical Center, New York, mengatakan kemungkinan untuk diterapkan beberapa teknik antar kelompok usia, namun nyatanya tidak semua perempuan memiliki kondisi yang sama. 

"Jika Anda memiliki bayi pertama di usia 40 tahun, Anda akan menjadi kurang toleran terhadap komplikasi dan masalah apapun. Tak hanya itu, kondisi fisik Anda juga lebih rentan untuk melakukan operasi caesar," ungkap Dr Thornburg.

Dr Thornburg melanjutkan dalam hal ini perempuan yang berusia lebih tua juga lebih berisiko untuk mengalami kelebihan berat badan dan hal-hal lain yang meningkatkan risiko komplikasi selama persalinan.

Tak Pede Karena Bau Badan? Singkirkan dengan 7 Cara Berikut




Setiap hari tentu kita melakukan berbagai aktivitas yang memicu keringat. Seringkali keringat yang muncul memicu bau badan sehingga kepercayaan diri akan menurun. Nah, coba lakukan cara berikut untuk mengembalikan kepercayaan diri Anda.


Keringat berlebihan yang juga dikenal sebagai hiperhidrosis bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, emosional yang tinggi, konsumsi makanan pedas, olahraga, atau stres. Berikut 7 cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi masalah bau badan, 

1. Berteman dengan air 
Air tidak hanya mampu membersihkan tubuh, tetapi juga dapat mencegah munculnya bau ketiak. Oleh karena itu, sebaiknya jangan pernah lewatkan mandi setidaknya 2 kali sehari. Kebiasaan ini mutlak dilakukan karena akan membantu memerangi keringat berlebihan dan menyingkirkan bau tak sedap.



2. Gunakan pakaian yang tepat
Mengenakan pakaian berbahan katun membantu kulit bernapas dan mengatasi keringat berlebihan. Hindari bahan yang mungkin membuat iritasi dan memicu keringat berlebihan seperti satin, apalagi jika akan beraktivitas di luar ruangan sepanjang hari.



3. Manfaatkan jeruk nipis dan lemon
Jeruk nipis mampu membantu mengurangi berkeringat, mencegah bau badan, dan memutihkan ketiak. Gosokkan sekitar satu setengah bagian jeruk nipis yang tidak terlalu matang pada ketiak. Pada awalnya, Anda mungkin akan merasa iritasi ringan. Namun, jika Anda sedang menderita ruam di bagian tersebut, sebaiknya hindari penggunaan jeruk nipis ini.



4. Semprotkan wewangian 
Anti-perspirant dan deodoran dapat menjaga aroma tubuh tetap segar, meskipun mungkin tidak berlaku untuk semua orang. Anti-perspirant biasanya bekerja dengan cara menyumbat pori-pori, yang mencegah keringat mencapai permukaan kulit. Meskipun keduanya membantu menyingkirkan keringat, namun batasi juga penggunaannya. Bahan kimia di dalamnya dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi dan perubahan warna kulit.



5. Turunkan berat badan
Mulai saat ini, aturlah pola makan sehat dan turunkan berat badan. Sebab, kelebihan berat badan juga dapat memicu munculnya keringat berlebihan. Jika berat badan Anda sudah seimbang, masukkan lebih banyak serat dan hindari penggunaan rempah-rempah yang terlalu banyak dalam menu makan sehari-hari. Ini akan membantu menyingkirkan racun dari dalam tubuh.



6. Gunakan cuka sebelum tidur
Mungkin terdengar cukup aneh, tapi cobalah untuk menerapkan cuka pada ketiak sebelum tidur di malam hari dan biarkan kering secara alami. Jangan lupa untuk mencuci ketiak hingga bersih keesokan paginya. Menerapkan cuka pada ketiak Anda dapat membantu memecahkan masalah keringat berlebih secara bertahap.



7. Konsultasikan ke dokter
Jika dirasakan masalah keringat dan bau badan yang Anda alami sudah sangat parah dan cara-cara di atas tidak bisa mengatasinya, segera konsultasikan ke dokter. Umumnya, dokter akan memberikan tes untuk membantu Anda menemukan penyebab munculnya keringat yang berlebihan dan akan dibantu untuk menemukan solusi medisnya yang paling tepat.

Merasa Sering Lapar? Olahraga Sebentar Saja Biar Kenyang




Obesitas dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan seperti diabetes dan penyakit jantung. Untuk mencegah datangnya bahaya, kuncinya adalah mengatur pola makan dan berolahraga. Ternyata kedua hal ini saling berpaut, sebab olahraga ternyata bisa mengusir lapar.


Para ilmuwan dari Murdoch University di Australia dan Amerika merancang sebuah percobaan dengan tujuan mempelajari hormon pengatur nafsu makan yang disebut peptida YY (PYY). Dalam penelitian yang dimuat jurnal Obesitas ini, peserta dibagi menjadi 3 kelompok.



Kelompok pertama adalah kelompok kontrol yang tak berolahraga sama sekali. Kelompok kedua diminta berolahraga selama 1 jam di pagi hari. Terakhir, kelompok ketiga diminta berolahraga singkat tapi sering sepanjang hari, masing-masing dilakukan selama 5 menit.



Para peneliti melihat bahwa 32,2 persen peserta kelompok ketiga merasa lebih puas melakukan 1 - 3 kali olahraga di sore hari dan sekitar 3 - 5 kali di malam hari. Kelompok ini juga mengaku merasa 26,9 persen lebih kenyang, serta lebih kecil kemungkinannya untuk makan berlebihan.



Olahraga yang sebentar namun sering nampaknya lebih efektif untuk menjaga berat badan. Sayangnya, peneliti tidak menemukan adanya perubahan kadar PYY. Namun mereka percaya bahwa bentuk olahraga seperti ini berpotensi membantu orang yang ingin menurunkan atau setidaknya mengendalikan berat badan.



"Meskipun tidak ada perubahan dalam respon hormonal, latihan yang dilakukan sebentar-sebentar namun sering lebih efektif mengurangi persepsi lapar," kata Dr Tim Fairchild dari Murdoch's School of Psychology and Exercise Science seperti dilansir Counsel and Heal, Sabtu (15/6/2013).



Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa olahraga dapat meningkatkan konsentrasi hormon pengatur nafsu makan PYY, yaitu memperkuat pengendalian nafsu makan. Tetapi penelitian tersebut hanya terpusat pada beberapa jam pertama setelah berolahraga, tidak sepanjang hari.

Ini Dia 8 Mitos dan Fakta tentang Batuk




Kerap kali batuk menjadi menjengkelkan saat aktivitas uhuk-uhuk itu tidak mau berhenti. Bagaimana tidak, konsentrasi kerja kerap kali buyar saat batuk berkepanjangan.

Nah, ini dia mitos dan fakta tentang batuk yang perlu Anda ketahui,

1. Semua Batuk Disebabkan Infeksi

Fakta: tidak benar semua batuk disebabkan infeksi. Ada banyak alasan yang menyebabkan seseorang menderita batuk.

Dr Mandar Kubal, Direktur Infectious Diseases & Pulmonary Care Pvt Ltd mengatakan batuk bisa disebabkan oleh sesuatu yang sederhana seperti virus yang umum terdapat di sekitar manusia, serta infeksi bakteri yang menyebabkan pneumonia. Gastro esophageal reflux disease (GERD) juga bisa menyebabkan batuk kronis, dan pada kasus yang jarang batuk pun bisa terjadi akibat gagal jantung.

2. Setiap Batuk Memerlukan Antibiotik

Fakta: Menurut Dr Mandar Kubal, kebanyakan batuk disebabkan oleh virus sehingga mengonsumsi antibiotik tidak akan banyak membantu. Meskipun ada bakteri yang menyebabkan tenggorokan sakit dan berkaitan dengan batuk, namun mengonsumsi antibiotik tanpa resep akan lebih banyak mudharat ketimbang manfaatnya. Biarkan dokter yang memeriksa Andalah yang memutuskan apakah Anda perlu minum antibiotik atau tidak.

3. Batuk Punya Masa Sendiri

Fakta: Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan. Batuk juga merupakan upaya membersihkan lendir yang disebabkan infeksi atau iritasi. Dalam beberapa kasus, pengobatan rumahan memang bisa meringankan batuk.

Jangan biarkan batuk berlarut-larut karena meyakini batuk punya masa sendiri. Jika batuk terasa begitu menyiksa dan berlangsung dalam waktu lama, cara paling bijaksana adalah dengan mengunjungi dokter.

4. Batuk yang Lama Pasti TBC

Fakta: Tidak setiap batuk adalah tuberkulosis. Dr Gyanshankar Mishra, seorang pulmonologis, menekankan ada penyebab lain batuk kronis seperti pneumonia, penyakit paru kronis atau chronic obstructive pulmonary disease (COPD), asma, ILD (penyakit paru-paru interstitial), kanker paru-paru, dan lain-lain

5. Sup Hangat Bisa Mengobati Batuk

Fakta: Kebanyakan batuk disebabkan oleh infeksi atau merupakan gejala dari suatu kondisi kesehatan lainnya. Karena itu menurut Dr Mandar, sup atau air hangat mampu melegakan tenggorokan dan mengurangi iritasi tetapi tidak dapat menyembuhkan infeksi.

6. Makan Makanan Asam Dapat Menyebabkan Batuk

Fakta: Dr Mandar menjelaskan tidak ada bukti yang mendukung pendapat bahwa mengonsumsi makanan asam dapat menyebabkan batuk. Meskipun demikian ada kemungkinan makanan asam menimbulkan iritasi ringan di tenggorokan.

7. Semua Obat Batuk Sirup Menyebabkan Kantuk

Fakta: Hanya sirup obat batuk yang mengandung bahan aktif seperti antihistamin, termasuk chlorpheniramine-lah yang menyebabkan kantuk. Sedangkan obat batuk berformulasi baru dengan kandungan aktif semacam dextromethorphan tidak menyebabkan kantuk.

8. Semua Obat Batuk Sirup Itu Adiktif

Fakta: Kebanyakan obat batuk tidak adiktif. Meskipun ada beberapa yang mengandung kodein, sehingga memiliki potensi adiktif. Karena itu waspadalah terhadap munculnya gejala kecanduan, terutama pada remaja.

Awas, Bahan Kimia di Botol Plastik Tingkatkan Risiko Obesitas Remaja Putri



Penggunaan botol plastik sebagai wadah penampung air minum yang praktis kini sudah banyak digunakan, tak terkecuali oleh gadis remaja. Padahal, bahan kimia yang terkandung di dalamnya bisa meeningkatkan risiko obesitas.

Bahan kimia tersebut adalah bisphenol-A (BPA). Bahan yang umumnya ditemukan dalam wadah makanan plastik, botol air, dan makanan kaleng ini telah lama dikaitkan dengan masalah kesehatan serius, termasuk kemandulan. Kini para peneliti mengungkapkan bahwa paparan BPA juga berkaitan dengan tingginya risiko obesitas di kalangan perempuan usia pubertas.

Dalam penelitian ini, tim peneliti mengukur kadar BPA yang ada dalam sampel urine dari 1.326 anak berusia di antara 9-12 tahun. Tim kemudian menemukan bahwa perempuan yang memiliki kadar BPA dalam urin mereka memiliki risiko lebih besar untuk obesitas. 

Remaja putri yang memiliki lebih dari 2 mikrogram per liter BPA dalam urine mereka 2 kali lebih mungkin untuk obesitas, dibandingkan dengan remaja putri dengan tingkat BPA normal. Kemudian, remaja putri yang memiliki lebih dari 10 mikrogram BPA per liter dalam urine mereka memiliki 10 kali risiko lebih besar untuk obesitas.

"Hewan dalam studi sebelumnya menunjukkan bahwa BPA bisa berdampak pada proses metabolisme, inilah yang mungkin menyebabkan obesitas dan diabetes. Dengan hasil tersebut, kami memutuskan untuk melihat bagaimana responsnya terhadap manusia," ujar Dr De-Kun Li, ahli epidemiologi reproduksi dan perinatal di Kaiser Permanente Division of Research in Oakland, California, sekaligus peneliti utama studi yang telah mempelajari efek BPA selama bertahun-tahun.

Penelitian memang tidak selalu membuktikan bahwa BPA merupakan alasan penyebab obesitas pada anak-anak perempuan, namun Dr Li mengatakan efek ini kemungkinan disebabkan oleh fakta bahwa BPA adalah pengganggu endokrin dan bertindak mirip dengan hormon estrogen, yang berdampak fungsi metabolisme. Oleh karena itu, Dr Li yakin paparan BPA berkontribusi terhadap epidemi obesitas global.

"Terlalu sedikit tidak akan menyebabkan kegemukan, tetapi tanpa disadari memiliki kerusakan endokrin semacam ini dan tetap tidak mau mengatur pola makan sehat akan meningkatkan konsekuensinya," imbuh Dr Li.

Meskipun Dr Li mengatakan saat ini tidak ada peraturan Food and Drug Administration (FDA) yang memaksa produsen untuk menuliskan berapa banyak BPA yang digunakan di label kemasan, ia berharap penelitian ini bisa mengingatkan orang-orang bahwa mereka harus mencoba untuk menghindari produk yang mengandung BPA sebanyak mungkin.

"Gunakan kontainer atau wadah yang bebas BPA, khususnya wadah yang digunakan untuk anak-anak. Anak-anak dan janin merupakan populasi yang paling berisiko terkena dampak. Cobalah juga untuk mengurangi penggunaan plastik dan penggunaan makanan kaleng," tegas Dr Li.

Usai Melahirkan, Ibu Jangan Mau Dirawat Terpisah dari Bayinya




Rawat gabung sangat penting bagi ibu dan bayinya, sesaat setelah proses melahirkan terjadi. Nah, apa saja manfaat rawat gabung ini?

"Rawat gabung ini memungkinkan proses bonding. Ibu akan segera mempelajari tingkah bayinya. Kalau nangisnya begini lapar, kalau nangisnya begini pipis, dan sebagainya," ujar dr Jeanne-Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC, dalam talkshow bertema 'Breastfeeding while Working' di RS Pondok Indah Puri Indah.

Selain itu dengan hanya dirawat di satu ruangan yang sama, maka akan menurunkan biaya. Peralatan yang digunakan pun lebih minimal.

"Juga mempercepat mantapnya dan terus terlaksananya proses menyusui, serta menurunkan infeksi dan tidak ada tambahan tenaga karena keduanya ada di ruangan yang sama," sambung dr Jeanne.

dr Jeanne juga mewanti-wanti agar ibu yang baru saja melahirkan memberikan ASI kepada bayinya sambil duduk. Sebab bisa jadi saat memberikan ASI dalam posisi tidur, ibu ketiduran. Nah, jika ibunya ketiduran, bayi yang masih sangat kecil pernapasannya tertutup payudara ibu maka bisa terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Memang menyusui bisa sambil berbaring, tapi ibu bisa jadi jatuh tertidur, sehingga saya anjurkan melakukannya sambil duduk agar tidak terjadi kecelakaan. Apalagi bayi belum ada respons pada saat hidungnya tertutup payudara ibunya," kata dr Jeanne.

Rasa mengantuk pada ibu yang sedang memberikan ASI dipengaruhi oleh hormon prolaktin. Inilah hormon yang membantu produksi ASI. Dengan adanya hormon ini ibu akan merasa lebih rileks sehingga mudah mengantuk. Umumnya hormon prolaktin lebih banyak dibentuk pada saat malam hari.

Berapa Banyak Berat Badan yang Hilang Saat Tidur?




Banyak studi telah membuktikan bahwa tidur yang berkualitas bisa membantu penurunan berat badan. Sebaliknya, kurang tidur dapat memicu menumpuknya lemak di tubuh. Lantas berapa banyak berat badan yang hilang saat Anda tidur?

Sebuah studi di Universidad Federal Sao Paolo menilai 14 pria sehat yang terbaring di tempat tidur dengan skala built-in selama 16 jam. Subjek tidak buang air kecil atau buang air besar selama periode penilaian.

Hasilnya, ditemukan subjek telah kehilangan 1,9 gram per menit selama delapan jam tidur selama seminggu.

Para peneliti di University of Chicago dan Stanford University juga telah menghubungkan kurang tidur dengan meningkatkan berat badan. Penelitian pertama meneliti kadar leptin dan ghrelin pada 12 pria sehat, serta hubungannya dengan tingkat nafsu makan mereka. Hasilnya, ditemukan bahwa kurang tidur dapat memicu kenaikan berat badan, sementara pola tidur yang normal dapat memastikan berat subjek tetap sama.

Selain dua penelitian tersebut, juga telah banyak penelitian lain yang menghubungkan kaitan tidur dan berat badan. Tidur yang baik dapat menurunkan berat badan dengan tiga cara, yaitu:

1. Respirasi

Berat badan yang hilang selama tidur adalah berat air yang hilang melalui pernapasan dan keringat. Paru-paru seseorang membutuhkan kelembaban untuk melaksanakan fungsi tubuh, sehingga udara yang Anda keluarkan melalui napas berisi air yang menyebabkan penurunan berat badan. Tapi berat badan biasanya akan kembali naik setelah Anda minum di pagi dan siang hari.

2. Keringat

Rata-rata orang kehilangan o,4-0,6 kg air dengan berkeringat saat tidur di malam hari. Jika kamar tidur hangat atau Anda mengenakan pakaian tebal dan selimut, Anda mungkin kehilangan lebih banyak keringat dan berat saat tidur.

3. Metabolisme tidur

Kalori dibakar saat tidur untuk mempertahankan fungsi berbagai organ seperti jantung, paru-paru, otak dan organ lainnya. Ketika Anda tidur, denyut jantung dan pernapasan mulai menurun, serta kerja sistem pencernaan melambat.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Metabolism menunjukkan bahwa perempuan normal membakar sekitar 512 kalori saat tidur dan laki-laki membakar sekitar 736 kalori dalam tidur seminggu (8 jam tidur sehari-hari).

Rata-rata tingkat metabolisme basal (basal metabolic rate atau BMR) untuk perempuan berada di sekitar 80 kalori per jam, sedangkan BMR untuk laki-laki adalah 115 kalori per jam.

Atas dasar temuan pada metabolisme tidur, seorang perempuan rata-rata kehilangan 0,45 kg berat badan selama seminggu ketika tertidur, sedangkan pria kehilangan 0,45 kg setiap lima hari.

Friday, 7 June 2013

Laporan Observasi E-Learning

Tugas Observasi E-Learning
Oleh: Kelompok 6

A.    Identitas Sekolah
·         Nama Sekolah             :SMA Methodist-2 Medan
·         Alamat Sekolah           :Jalan MH Thamrin no 96, 20212, Medan
·         Telepon                       : (061) 4565281, 4563662, 4558540
·         Uang Sekolah              :Rp. 480.000,-
·         Konsep E-learning      :
1.      Ada mata pelajaran TIK yang menggunakan komputer sebagai media belajar.
2.      Ada beberapa mata pelajaran dengan topik tertentu yang memperbolehkan    murid untuk menggunakan laptop selama topik dibahas. (tergantung guru ajar yang masuk)
3.     Beberapa guru yang sudah mulai memanfaatkan Power Point dalam mengajar.
·         Konsep E-learning sudah digunakan oleh sekolah ini sejak tahun 2006
B.     Uraian Aktivitas Observasi
·         Haripelaksanaan          : Jumat, 10 Mei 2013
·         Waktu pelaksanaan     : 10.00 – 11.30
·         Pembagian Tugas        :
ü  Benny Chang      (12-023)    = Wawancara
ü  Muhammad Saif (12-027)    = Wawancara
ü  Juliana Eka Putri (12-055)    = Observasi ke  ruang TIK + kelas
ü  Asri Kahfi K.      (12-089)   = Wawancara
ü  Nuovi Adeline    (12-099)   = Observasi ke  ruang TIK + kelas
·         Narasumber                 :
ü  Bob Saragih, SE, MSc (WAKA I)    
ü  J.B.H Malaoe, ST. (Guru Mata Pelajaran Fisika)
ü  Elys, MSc. (Guru Mata Pelajaran Biologi)
ü  Hendy, ST (Guru Mata Pelajaran TIK)
ü  Darling Febriani (siswi kelas XI IPA 5)
ü  Cynthia Wiem (siswi kelas XI IPA 5)
ü  Billy Darwis (siswa kelas XI IPA 5)


C.    Laporan Hasil Observasi
                             I.            Pendahuluan
Peradaban manusia yang semakin maju dan berkembang membuat ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi salah satu hal yang paling berkembang di zaman globalisasi ini.Saat ini, umat manusia cenderung dengan teknologi, baik dalam dunia bisnis mereka, pendidikan, pertemanan, dan sebagainya. Dunia pendidikan adalah salah satu bagian dari diri manusia yang berkembang sangat pesat dikarenakan adanya teknologi, salah satu bentuknya adalah e-learning. Menyadari hal itu, dalam mata kuliah Psikologi Pendidikan, topik yang diangkat untuk penelitian ini adalah “Observasi Penggunaan E-Learning di Sekolah”
Tanpa dipungkiri lagi, dunia pendidikan sekarang ini tidak pernah luput dari yang namanya teknologi.Dari tahun ke tahun, dunia pendidikan semakin dimodifikasi dan disesuaikan dengan kemajuan teknologi.Bahkan dalam hal mengembangkan pendidikan saja, juga menggunakan teknologi-teknologi penelitian termutakhir, Contohnya saja pada tahun 90-an, sekolah-sekolah belum menggunakan komputer sebagai salah satu media belajar.Berbeda pada awal 2000-an dimana sedikit demi sedikit komputer sudah diperkenalkan dalam dunia pendidikan dan digunakan sebagai media belajar.Semakin berkembangnya zaman, kita sendiri tahu bahwa sekarang ini, hampir setiap sekolah (walaupun tidak semuanya) telah menggunakan komputer sebagai salah satu media belajarnya.Baik sebagai salah satu mata pelajaran praktikum, digunakan dalam membuat tugas, bahkan sebagai media berkomunikasi dengan guru maupun teman sebaya. (Santrock, J.W. 2008. Psikologi Pendidikan). Ini lah mengawali e-learning.
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru-guru yang menggunakan konsep e-learning dalam mengajar dan beberapa siswa Methodist-2 Medan.Sekolah ini dipilih karena teknologi yang disediakan sudah cukup memadai.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep e-learning yang digunakan sekolah ini dengan dukungan teori-teori dari motivasi belajar, teori belajar, orientasi belajar, serta manajemen kelas.
                            II.            Landasan Teori
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak positif pada semakin terbukanya dan tersebarnya informasi dan pengetahuan dari dan ke seluruh dunia menembus ruang dan waktu. Adapun dampak negatifnya adalah masuknya nilai, norma, aturan dan moral kehidupan negara luar ke dalam negeri ini. Menghadapi kenyataan ini, maka peran pendidikan sangat penting untuk mengembangkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatifnya. Pendidikan merupakan sebuah proses akademik yang tujuannya untuk meningkatkan nilai sosial, budaya, moral, maupun agama peserta didik; juga mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan dan pengalaman dalam kehidupan nyata. Adapun peran pengajar disini adalah berusaha mengarahkan peserta didik agar mampu memaksimalkan pengetahuan dan keterampilannya.
Menurut buku Santrock, jika murid ingin siap kerja, teknologi harus menjadi bagian yang integral dari sekolah dan pelajaran di kelas. Orang menggunakan komputer, bolpoin, surat, dan telepon untuk berkomunikasi. Hal ini merupakan revolusi teknologi.Masyarakat masih mengandalkan beberapa keahlian non-teknologi mendasar seperti keterampilan berkomunikasi, kemampuan memecahkan masalah, berpikir mendalam, berpikir kreatif, dan bersikap positif.Akan tetapi, di dunia yang kini berorientasi pada teknologi, kompetensi orang makin ditantang dan diperluas dengan cepat (Bitter & Pierson; Collis & Sakamoto, 1996; Nickerson, 2000).
Karena alasan-alasan itulah, banyak sekolah yang sudah mulai memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran siswa-siswinya.Pemanfaatan teknologi inilah yang mengawali adanya e-learning saat ini.
E-learning adalah metode pembelajaran yang bersentuhan dengan teknologi.E-learning sendiri dapat dibedakan menjadi:
·         Offline
·         Online
·         Langsung
·         Tidak langsung
Pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran mempunyai kaitan yang erat dengan teori-teori psikologi pendidikan. Beberapa teori yang akan dibahas pada kesempatan kali ini yaitu:
                                                       I.            Teori Motivasi
Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Ada beberapa perspektif dalam teori motivasi, antara lain:
a.       Perspektif Behavioral
Perspektif Behavioral menekankan pada imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci motivasi murid
b.      Perspektif Humanistis
Perspektif Humanistis menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka, dan kualitas-kualitas positif mereka.Perspektif ini berkaitan erat dengan pandangan Abraham Maslow yang mengemukakan Hierarki Kebutuhan Maslow.
c.       Perspektif Kognitif
Perspektif Kognitif menekankan pada pemikiran dan minat murid dalam memandu motivasi mereka.Minat ini berfokus pada ide-ide seperti motivasi internal murid untuk mencapai sesuatu, atribusi mereka, dan keyakinan mereka terhadap kemampuan yang mereka miliki.
d.      Perspektif Sosial
Pada perspektif ini, kebutuhan afiliasi dianggap akan mempengaruhi motivasi murid, di mana murid yang mempunyai hubungan yang penuh perhatian dan suportif biasanya akan memiliki sikap akademik yang positif dan lebih senang bersekolah.
                                                    II.            Teori Belajar
Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai pengaruh permanen atas perilaku, pengetahuan, dan keterampilan berpikir, yanhg diperoleh melalui pengalaman. Beberapa pendekatan untuk pembelajaran:
a.       Behaviorial yaitu pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati, bukan dengan proses mental.
Dua pandangan pembelajaran Behaviorisme:
·         Pengkondisian Klasik, yaitu bentuk pembelajaran asosiatif, di mana stimulus netral diasosiasikan dengan stimulus bermakna untuk menghasilkan respon yang sama.
·         Pengkondisian Operan, yaitu bentuk pembelajaran di mana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku akan mengubah peluang perilaku tersebut untuk diulang.Dalam pengkondisian operan, ada dikenal beberapa imbalan atau konsekuensi perilaku seperti positive reinforcement, negative reinforcement, positive punishment, dan negative punishment.
b.      Kognitif yaitu pandangan bahwa perilaku dijelaskan melalui proses berpikir manusia. Kegiatan belajar menggunakan pemahaman terhadap hubungan-hubungan teruta,a hubungan antara bagian dengan keseluruhan.
·         Kognitif Jean Piaget (Cognitive Development)
Jean Piaget berpendapat bahwa proses belajar harus disesuaikan dengan tahap perkembangan yang dilalui siswa (tahapan Piaget: Sensorimotor, Preoperasional, Operasional Konkrit, dan Operasional Formal)
·         Kognitif Sosial Albert Bandura
Menyatakan bahwa faktor sosial dan kognitif, serta faktor perilaku memainkan peran penting dalam pembelajaran.
Albert Bandura mengeluarkan teori pembelajaran observasional (imitasi/modeling) yaitu pembelajaran yang dilakukan ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain.
                                                 III.            Humanistik yaitu pandangan yang berpendapat bahwa dalam memahami perilaku seseorang kita harus melihat dari sudut perilaku yang dikeluarkan bukan dari sudut pandang pengamat.
Beberapa tokoh Humanistik dan Teorinya:
·         Combs à kita dapat memahami perilaku seseorang dengan memahami dunia persepsi orang tersebut.
·         Abraham Maslow à perilaku didasari hirarki kebutuhan manusia, di mana manusia berusaha untuk mengaktualisasi diri
·         Carl Rogersà mengemukakan experimental learning, yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan siswa.
                                                 IV.            Orientasi Belajar
Orientasi belajar adalah cara yang ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional tertentu.
·         Teacher Centered Learning (TCL)
Strategi teacher centered lebih berorientasi pada konten (content oriented) dan guru menjadi pusat pembelajaran, di mana proses belajar dipahami sebagai proses mentransfer informasi.Dalam kaitannya dengan e-learning, biasanya e-learning offline menggunakan strategi ini.
·         Student Centered Learnig (SCL)
Orientasi strategi student centered learning lebih menekankan pada terjadinya kegiatan belajar oleh siswa, atau berorientasi pada pembelajaran (learning oriented). Dengan kata lain, para pengajar atau guru bukan lagi sebagai pusat pemberi informasi akan tetapi guru hanya bertindak sebagai fasilitator.
                                                    V.            Manajemen Kelas
Pengelolaan kelas untuk aktivitas belajar-mengajar sangatlah perlu dilakukan agar pembelajaran yang terjadi dapat maksimal dan tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.
Beberapa gaya penataan kelas:
·         Gaya auditorium: gaya susunan kelas di mana semua murid duduk menghadap guru.
·         Gaya tatap muka: gaya susunan kelas di mana murid saling menghadap.
·         Gaya off-set: gaya susunan kelas di mana sejumlah murid (tiga atau empat orang) duduk di bangku namun tidak berhadapan langsung satu sama lain.
·         Gaya seminar: gaya susunan kelas di mana sejumlah murid (sepuluh atau lebih) duduk di susunan berbentuk lingkaran, atau persegi, atau bentuk U.
·         Gaya kluster: gaya susunan kelas di mana sejumlah murid (biasanya empat sampai delapan orang) bekerja dalam kelompok kecil.
                         III.            Pelaksanaan Observasi
Kami berangkat menuju lokasi sekitar jam 09.30 dari kampus dan tiba di lokasi sekitar jam 09.45. Setelah mengurus surat-surat dan sebagainya, masing-masing dari kami langsung melakukan tugas yang telah kami masing-masing yang telah dibagi agar waktu yang kami gunakan efektif.Proses Observasi yang kami lakukan berlangsung dengan baik. Para guru di sekolah tersebut sangat ramah dan sangat membantu kami dalam proses observasi (dalam wawancara, misalnya). Para siswa di dalam kelas juga sangat membantu kami ketika kami melakukan observasi kelas, di mana mereka sangat tertib dan dapat belajar seperti biasa dengan kehadiran kami.
                         IV.            Laporan Observasi
Dari wawancara dengan narasumber yang terdiri atas Wakil Kepala Sekolah SMA Methodist-2, beberapa guru ajar, dan beberapa siswa mengakui bahwa:
·         Penggunaan e-learning di sekolah ini masih belum begitu berkembang dikarenakan adanya peraturan sekolah yang melarang siswa membawa teknologi komunikasi.Menurut narasumber, adanya pemberlakuan keterangan tersebut dikarenakan banyak siswa-siswi yang menyalahgunakan teknologi tersebut untuk bermain game di kelas ketika pelajaran sedang berlangsung. Dari keterangan narasumber, kelompok mengasumsikan bahwa perkembangan e-learning di sekolah SMA Methodist-2 Medan terhambat karena adanya bentuk Teori Belajar Behavioral dari sekolah yang melakukan negative punishment yaitu dengan adanya peraturan sekolah yang melarang siswa membawa teknologi komunikasi.
·         Para narasumber mengatakan bahwa penggunaan e-learning di dalam sekolah sejauh ini lebih berupa program offline, yakni melalui Power Point. Banyak guru ajar yang memilih metode ini karena siswa akan diperlihatkan langsung beberapa gambar interaktif, video, dan audio yang akan mendukung materi pelajaran. Dari keterangan narasumber dan juga ditambahkan fakta yang kelompok lihat di dalam kelas, kelompok dapat mengasumsikan bahwa orientasi belajar penggunaan e-learning sekolah SMA Methodist-2 Medan masih cenderung Teacher Learned Centered, di mana guru akan menjadi pusat pemberi informasi. Begitu pula manajemen kelas untuk penggunaan e-learning yang cenderung bergaya auditorium karena disesuikan dengan metode presentasi dari para guru.
·         Salah seorang narasumber, yaitu Pak Hendy, ST yang merupakan guru Mata Pelajaran TIK yang juga bertindak sebagai pengurus website sekolah: www.methodist2mdn.sch.id, mengakui bahwa dari traffic website tersebut hampir seluruh siswa-siswi SMA Methodist-2 Medan membuka forum sekolah setiap harinya. Berkaitan dengan keterangan Beliau tersebut dapat diasumsikan bahwa motivasi siswa dalam mencoba atau mengikuti e-learning cenderung tinggi.
·         Murid-murid yang kami wawancarai berkaitan dengan alasan murid-murid mau mengakses forum sekolah, banyak di antara mereka yang mengaku bahwa forum sekolah sangat efektif dalam memenuhi kebutuhan berdiskusi materi belajar namun ada juga yang mengakui bahwa mereka dapat mengobrol dengan teman-teman sekelas mereka. Dari keterangan para siswa, kelompok mengasumsikan bahwa motivasi siswa dalam mengikuti e-learning adalah karena adanya kebutuhan siswa (dijelaskan melalui teori Motivasi Humanistik) dan adanya kebutuhan afiliasi (dijelaskan melalui teori Motivasi Sosial)


                            V.            Evaluasi
Tugas observasi ini seharusnya sudah ditugaskan sejak awal masuknya kami ke semester dua ini, namun karena adanya beberapa halangan sepertinya banyaknya tugas dari mata kuliah lain dan adanya ujian tengah semester yang membuat kami kurang mempunyai waktu untuk mendiskusikan dan merencanakan observasi ini maka tugas ini pun sempat terbengkalai. Akhirnya setelah selesai UTS pada bulan Mei, kelompok baru merencanakan dan mengerjakan tugas ini.
Perencanaan awal yang dilakukan sudah cukup matang dan terstruktur, tetapi dalam pelaksanaannya terjadi beberapa penyimpangan. Misalnya observasi yang diharapkan dapat dilaksanakan di dalam kelas selama setengah jam penuh hanya diizinkan sekolah selama 15 menit. Hal ini menyebabkan kami keteteran dalam mengumpulkan informasi melalui pengamatan kami yang terburu-buru.
Namun, secara keseluruhan, observasi ini telah berjalan dengan lancar dan sangat memuaskan karena kelompok sangat terbantu dengan para narasumber yang bersedia memberikan informasi lebih.

D.    Rangkuman Hasil Observasi
Dari tugas observasi di sekolah SMA METHODIST-2 Medan, kelompok dapat menyimpulkan bahwa konsep e-learning di sekolah saat ini masih tergolong belum maju. Hal ini mungkin karena disebabkan oleh beberapa hal yang menurut pihak sekolah akan menganggu aktivitas pembelajar, seperti siswa akan bermain game di dalam kelas. Adapun kaitannya dengan teori-teori yang telah kami pelajari, yaitu didapati bahwa:
·         Dari keterangan narasumber, kelompok mengasumsikan bahwa perkembangan e-learning di sekolah SMA Methodist-2 Medan terhambat karena adanya bentuk Teori Belajar Behavioral dari sekolah yang melakukan negative punishment yaitu dengan adanya peraturan sekolah yang melarang siswa membawa teknologi komunikasi.
·         Dari keterangan narasumber dan juga ditambahkan fakta yang kelompok lihat di dalam kelas, kelompok dapat mengasumsikan bahwa orientasi belajar penggunaan e-learning sekolah SMA Methodist-2 Medan masih cenderung Teacher Learned Centered, di mana guru akan menjadi pusat pemberi informasi. Begitu pula manajemen kelas untuk penggunaan e-learning yang cenderung bergaya auditorium karena disesuikan dengan metode presentasi dari para guru.
·         Diasumsikan bahwa motivasi siswa dalam mencoba atau mengikuti e-learning cenderung tinggi mengingat adanya pengakuan website sekolah diakses hampir semua siswa setiap harinya.
·         Dari pengakuan siswa SMA Methodist-2 Medan, kelompok mengasumsikan bahwa motivasi siswa dalam mengikuti e-learning adalah karena adanya kebutuhan siswa (dijelaskan melalui teori Motivasi Humanistik) dan adanya kebutuhan afiliasi (dijelaskan melalui teori Motivasi Sosial)

E.     Testimoni Tentang Perencanaan dan Proses Observasi
1.      Benny Chang (12-023)
Ini baru pengalaman pertama saya melakukan tugas observasi ke sekolah-sekolah, meskipun awalnya saya agak grogi karena sedang mengobservasi murid-murid yang umurnya lebih muda dua tahun dibandingkan dengan saya, namun seiring berlalunya waktu saya merasa nyaman berada di sekeliling mereka dan mulai mengobservasi apa-apa saja yang dilakukan mereka ketika sedang belajar dan juga bertanya-tanya apakah mereka lebih mengerti dengan yang diajarkan oleh guru yang menggunakan Power Point dibandingkan papan tulis manual. Pengalaman saya ketika mengobservasi dan mewawancarai beberapa murid sangat menyenangkan bagiku karena memberikan pengalaman-pengalaman baru yang berguna untuk di masa yang akan datang dan menurut saya tugas mengobservasi ini sangat bagus karena melatih kemampuan mahasiswa dalam tanya jawab atau wawancara serta melatih keberanian.
2.      Muhammad Saif (12-027)
Dari hasil observasi ini, banyak hal-hal baru yang saya dapatkan dari interaksi murid-murid di sana. Salah satunya adalah di mana penggunaan internet dalam pencarian informasi pendidikan untuk proses pembelajaran sudah dilakukan secara maksimal tampak dari murid-muridnya yang memahami konsep pembelajaran yang lebih baik.
3.      Juliana Eka Putri (12-055)
Tugas observasi ini membantu saya dan teman-teman memahami landasan teori yang dipelajari di kelas. Saya mendapat pengalaman meninjau proses belajar-mengajar dan melakukan wawancara walaupun hanya dalam waktu singkat
4.      Asri Kahfi Kasura (12-089)
Menurut saya kegiatan ini sangat asyik karena wawasan yang telah saya dapatkan dapat diaplikasikan langsung dengan mengamati proses belajar di sekolah ini. Kerja kelompok juga sangat kompak karena kita dapat memilih anggota kelompok kita sendiri sehingga waktu pengerjaan pun sangat efektif dan efisien.Dari observasi yang kami lakukan, saya mendapati bahwa e-learning masih belum begitu diterapkan di sekolah ini.
5.      Nuovi Adeline (12-099)

Saya belajar banyak melalui tugas observasi yang kami lakukan di sekolah SMA METHODIST-2 Medan di mana saya belajar untuk bekerja sama dengan teman-teman sekelompok di dalam pembagian tugas, melakukan pengamatan dan mengamati proses belajar yang dilakukan siswa dengan cermat untuk menarik informasi yang diperlukan. Banyak pengalaman baru yang saya dapatkan dari tugas ini.